Anda tentu sudah tidak asing dengan istilah ‘penyihir’. Sosok tokoh ahli sihir muncul dalam berbagai karya, baik sebagai protagonis maupun antagonis. Namun, tahukah Anda bahwa terdapat berbagai catatan sejarah dunia yang menceritakan tentang perburuan penyihir?
Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang berbagai kisah perburuan dan eksekusi penyihir. Jadi, ikuti informasinya!
Perburuan Penyihir dalam Sejarah Dunia
Pada masa lalu, di berbagai tempat, penyihir dianggap sebagai sosok jahat yang perlu dibantai. Namun sayangnya, sering kali muncul tindakan perburuan penyihir hanya berdasarkan rumor yang beredar, sehingga sosok yang dianggap ‘penyihir’ pun bisa jadi bukan penyihir.
Di bawah ini adalah beberapa catatan sejarah tentang perburuan penyihir yang pernah terjadi di dunia:
Perburuan Besar di Skotlandia (Abad ke-16 dan Abad ke-17)
Pertama, mari membaca perburuan penyihir yang terjadi pada abad ke-16 dan abad ke-17. Pada era ini, terjadi perburuan besar-besaran yang mengangkat setidaknya 3.000 orang yang dianggap melakukan praktik sihir.
Eksekusi mati terhadap penyihir memang banyak terjadi di era ini. Mirisnya, ada berbagai kasus, misalnya pertengkaran rumah tangga, berakhir dengan pengadilan menjatuhkan hukuman dan mengaitkannya kepada hal-hal mistis.
Ini adalah era di mana banyak orang dituduh sebagai penyihir, meski tanpa bukti yang jelas. Munculnya berbagai tokoh ilmuwan dan dokter pun dianggap tabu pada masa itu, sehingga banyak yang dituduh sebagai penyihir.
Misalnya, pada 1572, ada seorang tabib yang menyembuhkan pasien dengan memanfaatkan obat-obatan, namun akhirnya dianggap melakukan praktik sihir.
Eksekusi Tiga Penyihir Terakhir di Inggris (1632)
Kedua, ada kisah eksekusi untuk tiga orang yang dianggap sebagai penyihir, yakni Temperance Lloyd, Mary Trembles, dan Susana Edwards. Mereka dieksekusi mati pada 1632 karena berbagai rumor negatif yang mengatakan bahwa mereka adalah penyihir.
Di Inggris pada masa itu, kisah penyihir banyak muncul dari berbagai desa kecil sehingga berbagai perburuan pun dilakukan. Meski demikian, tiga orang tadi sebenarnya dituduh dengan bukti yang kurang kuat.
Berbagai penelitian tentang sejarah dunia mengatakan pada masa itu ada banyak orang yang bisa dengan mudah mengatakan seseorang merupakan penyihir.
Tuduhan tersebut bisa jadi hanya karena berbagai alasan sederhana, misalnya karena mereka tidak bergaul di masyarakat. Kebencian warga terhadap penyihir membuat berbagai eksekusi mati dilakukan.
Eksekusi Mati untuk Penyihir di Prancis (Abad ke-14 hingga Abad ke-16)
Prancis juga tercatat sebagai negara yang melakukan berbagai tindakan perburuan pada sekitar abad ke-14 hingga ke-16. Dalam kurun waktu ini, siapa saja yang dianggap sebagai penyihir bisa mendapatkan hukuman atau eksekusi mati.
Seperti yang banyak dijelaskan dalam sumber sejarah, Prancis memiliki kisah panjang dengan berbagai tatanan sosial yang fanatik terhadap berbagai dogma religius. Maka dari itu, tindakan yang berkaitan dengan sihir dianggap sebagai ilmu hitam dan perlu diberantas.
Namun sayangnya, pada masa ini banyak kasus tuduhan terhadap orang yang dianggap penyihir, tanpa bukti yang jelas. Berbagai ilmu yang kurang familiar di mata masyarakat pun dianggap sebagai sihir dan ajaran sesat. Misalnya, ilmu kedokteran, sains dan teknologi, hingga berbagai ideologi yang dianggap tidak sesuai.
Semua orang yang memakai ilmu tidak biasa dan tidak bisa diterima secara luas, bisa dianggap sebagai pengguna ilmu sihir dan berpotensi dieksekusi mati. Inilah salah satu sejarah kelam di Prancis tentang perburuan penyihir.
Jika membaca kisah-kisah di atas, maka Anda bisa membayangkan betapa buruk pandangan masyarakat kepada penyihir atau sosok yang disangka sebagai penyihir.
Sejarah dunia memang mencatat berbagai tragedi yang sadis, termasuk perburuan penyihir di atas. Dengan belajar sejarah, maka Anda bisa lebih mengenal macam-macam peristiwa di masa lalu dan bisa mengambil pembelajarannya supaya kisah buruk tidak terulang kembali.