Sejarah dunia tentang berkembangnya peradaban Jepang tentu menarik untuk diulik. Salah satunya adalah peristiwa Restorasi Meiji yang terjadi pada abad ke-19. Peristiwa tersebut menunjukkan berakhirnya kekuasaan shogun (militer/feodal) dan dimulainya kekuasaan kaisar di Jepang.
Restorasi Meiji bukan hanya menjadi titik balik sistem pemerintahan, tapi juga perubahan secara struktural di Jepang. Apa saja fakta menarik tentang restorasi ini? Simak pembahasannya berikut.
Fakta Restorasi Meiji, Sejarah Dunia dan Penting untuk Jepang

Era perubahan besar-besaran untuk berbagai aspek holistik di Jepang seperti politik, sosial dan ekonomi membawanya pada modernisasi yang struktural. Siapa sangka negara yang sekarang patut disejajarkan dengan negara maju, dulunya adalah negara agraris dan tertutup.
Bagaimana pengaruh Restorasi Meiji dapat mengubah Jepang sedemikian rupa? Simak faktanya di bawah ini:
1. Menutup Diri dari Dunia Luar
Sebelum Jepang menjadi negara modern seperti sekarang ini, negara tersebut pernah menutup diri dari dunia luar selama 264 tahun. Sejak tahun 1602-1867, klan Tokugawa menjadi pemimpin kekuasaan dengan sistem keshogunan (militer/feodal).
Semenjak klan tersebut berkuasa, sistem politik Jepang menerapkan kebijakan Sakoku atau Politik Isolasi. Tujuannya untuk mengurangi pengaruh asing, khususnya dari pengaruh Portugis yang waktu itu menyebarkan agama Kristen Katolik.
2. Klan Tokugawa Melemah
Tercatat dalam sejarah dunia, klan Tokugawa telah berkuasa selama 200 tahun dan berhasil membuat Jepang terisolasi dari dunia. Pada abad ke-19, klan ini mulai melemah karena kematian beberapa shogun pendahulu seperti Tokugawa Ieyoshi, Iesada dan Iemochi.
Kedatangan Komodor Matthew Perry tahun 1853 mengakhiri kebijakan Sakoku karena beliau mampu membuka pelabuhan Jepang untuk perdagangan. Dibukanya Pelabuhan Shimoda dan Hakodate menjadi salah satu titik balik modernisasi di Jepang.
3. Tokoh Kaisar Meiji
Tokoh kaisar Meiji merupakan remaja bernama Matsukito yang naik tahta menjadi Kaisar Jepang. Dengan gelar Meiji Tenno, Jepang keluar dari sistem pemerintahan shogun dan mulai dikendalikan penuh oleh kaisar.
Kaisar Meiji muda yang berusia 14 tahun saat itu bergabung dengan klan Choshu dan Satsuma untuk menggulingkan keshogunan. Sejarah dunia mencatat peristiwa restorasi secara resmi ditandakan dengan kudeta ibukota kekaisaran dari Kyoto ke Tokyo.
Peristiwa ini terjadi pada tanggal 3 Januari 1868, yang mana Tokugawa mendeklarasikan Kaisar Meiji sebagai penguasa Jepang berikutnya. Periode ini tentu tidak terjadi dengan damai begitu saja.
4. Fakta Perang Boshin
Selama periode Restorasi Meiji, dinamika politik, ekonomi dan sosial juga masih bergejolak. Apalagi sejarah dunia menyatakan munculnya Perang Boshin, yaitu perang saudara di Jepang yang berlangsung pada tahun 1868-1869.
Perang tersebut meletus diakibatkan perselisihan antara orang Jepang yang masih menginginkan sistem pemerintahan keshogunan dengan orang-orang yang mendukung sistem pemerintahan kekaisaran.
Perang Boshin menjadi alasan besar banyak samurai Jepang terkikis jumlahnya karena gugur dalam peperangan. Namun, menariknya walaupun Jepang pernah mengalami perang saudara, etika saling menghargai masih kuat terjaga hingga sekarang.
5. Pengaruh Restorasi Meiji Sekarang
Modernisasi Jepang memang dimulai saat Kaisar Meiji naik tahta, namun secara efektif baru terjadi setelah 7 tahun kematian sang kaisar. Karena pada saat itu, Jepang baru masuk ke dalam kekuatan besar versi Perdamaian Versailles.
Jepang mulai mengirim pelajarnya ke Eropa untuk belajar teknologi, kebudayaan, sosial dan ekonomi. Sehingga pengaruhnya sampai sekarang terlihat betapa Jepang menjadi negara maju dan menjadi Macan Asia yang sebenarnya.
Demikianlah fakta menarik tentang Restorasi Meiji yang mengubah seluruh aspek struktural di Jepang. Beberapa kebudayaan Jepang yang mungkin Anda sukai seperti manga dan anime tidak akan dapat dinikmati jika tidak ada restorasi ini.
Sejarah dunia modernisasi Jepang menjadi bukti bahwa terkadang mengisolasikan diri dari dunia luar tidak memberikan dampak baik bagi masyarakat di dalamnya. Diperlukan keseimbangan untuk membuka diri dengan dunia luar.





